Aksara Incung Kerinci
Mengenal Aksara Incung: Warisan Budaya dari Kerinci
Apa itu Aksara Incung?
Aksara Incung adalah aksara yang terbentuk dari garis lurus, miring dan patah terpancung serta melengkung. Dalam bahasa Kerinci, miring atau terpancung disebut dengan "incut" dan "incung". Aksara Incung di Kerinci dituliskan pada berbagai media yang digunakan sebagai bahan atau alas naskah, di antaranya seperti bambu, kulit kayu, dan tanduk kerbau.
Naskah yang bertuliskan Aksara Incung tersebut biasanya disimpan sebagai pusaka bagi masyarakat adat. Tugas generasi muda sebagai penerus tentunya harus bisa membaca dan memahami bacaan dari tulisan Aksara Incung yang ada pada naskah-naskah tersebut.
Struktur dan Bentuk Huruf
Pada hakikatnya, Aksara Incung ini secara keseluruhan terdiri dari 28 huruf, yaitu terdiri dari satu atau dua huruf konsonan dan diikuti oleh bunyi "a" (Syaputra, 2024). Syaputra (2024) juga menyebutkan bahwa bentuk Aksara Incung tersebut memiliki dua varian atau lebih. Namun, secara umum bentuk dari Aksara Incung yang lazim digunakan oleh masyarakat Kerinci pada waktu tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Referensi:
Syaputra, Deki. ZE. (2024). Belajar Aksara Incung. Komunitas Gemulun Indonesia. Telanai Pura, Jambi.